Solo Traveling Gunung Prau

Cihuuuy akhirnya liburan lagi setelah sekian lama

Sudah direncanakan jauh - jauh hari pengen ke Gunung Gede , kenapa kesana? karena paling dekat dengan Jakarta dan MURAH ! maklum sobat misqueen

Awalnya saya iseng - iseng search tagar #opentrip gitu di instagram cuma buat estimasi budget berapa berapa yang harus saya keluarkan untuk pergi ke Gunung Gede .
Setelah nemu ada banyak paket opentrip gitu dan harganya relatif terjangkau , kok kayanya lebih nyaman ikut opentrip yaa? HAHAHAHA

Yowes tgl 20 Desember 2018 saya memutuskan memilih akun opentrip yang paling terpercaya dan murah , namanya Theater_Adventure .
Pilih tanggal 28 Desember - 30 Desember 2018 , 450.000 , dibayar transfer , SAH !

Nah tanggal 25 Desember saya dikabari kira - kira begini chat nya :

Selamat malam kak, ini mimin Theater Adventure.

Mau menginfokan bahwa sampai saat ini, kuota untuk Open Trip Gunung Gede masih di bawah kuota minimal. Oleh karena itu, kami menawarkan pilihan sebagai berikut: 
1. Ikut next trip di destinasi yang sama;
2. Ikut destinasi lain di tanggal yang sama;
3. Ikut destinasi lain di tanggal yang berbeda;
4. Tetap berangkat dengan biaya yang telah disesuaikan (tercantum di web). Saat ini kuota tiga orang.

Oh why !! kenapa harus akuuuu ☹️ okelah saya pilih poin ke 2 yaitu ; Ikut destinasi lain di tanggal yang sama dengan pilihan ganti destinasi ke Gunung Slamet atau Gunung Prau , dengan berbagai pertimbangan akhirnya saya pilih Gunung Prau dengan trek yang "katanya" gampang .

Siiip tgl 28 Desember 2018 , saya kerja dulu baru kemudian jm 1 siang langsung menuju Meeting Point trip ini di Terminal Kampung Rambutan .
Sampai Kampung Rambutan jam setengah 4 sore disambut Mas Bahrun sebagai tour leader dan 5 orang teman seperjalanan yang sudah sampai duluan .
Ada 1 orang yang terlambat dan masih harus kita tunggu , si Fadhlil ini baru datang jm 4 sedangkan jam 4 bus pertama sudah diberangkatkan .

Yaaaah kitapun dijadwalkan untuk naik bus kedua jam 6 sore , namun entah mengapa ini bus tak kunjung datang hingga jam 8 malam 😢 ngetem pun 😢😢😢 hingga kemudian jam 9 malam baru lepas landas masuk tol cikampek .

Jam 1 malam kita masuk rest area , makan , kembali ke bus lagi  , melaju lagi .

29 Desember 2018 , jam 9 pagi sampailah kita di Terminal Mendolo Wonosobo , disini ketemu lagi sama teman seperjalanan yang meeting pointnya di terminal wonosobo , ada 2 orang yaitu Fauzia dan Novi , total kita ada 11 orang .

Dari Terminal Mendolo Wonosobo ke Basecamp Gn.Prau kita semua naik mobil kijang yang pintu belakangnya gak bisa ditutup karena kebanyakan orang 😀

Persiapan berangkat ke Basecamp Gn.Prau

Di tengah perjalanan ternyata mesin mobil nya panas dan harus berhenti sejenak agar tidak terjadi hal hal yng tidak diinginkan , mumpung lagi berhenti dan pemandangannya bagus jadi ajang foto - foto deh 

Pemandangan Gn.Prau dari kejauhan


15 menit berhenti , kita lanjut perjalanan lagi dan sampai di Basecamp Gn.Prau jam 11 siang .


     Basecamp Gn.Prau via Patak Banteng

Disini kita repack barang bawaan , buang air , ngopi dan sarapan sebelum menempuh perjalanan yang melelahkan , selesai siap - siap langkah pertama pun dimulai .
Jadi untuk sampai ke POS 1 , harus melewati tangga warna warni disamping rumah dan perkebunan warga , dari basecamp ke POS 1 menempuh waktu 30 menit karena kita tiap 5 menit istirahat hahahaha jalan untuk mencapai POS 1 masih aspal belum nyiksa .

Dari POS 1 ke POS 2 menempuh waktu 50 menit , karena kita mampir warung terus buat nyemil 😁 banyak warung makanan sepanjang jalur pendakian , jual semangka , mendoan , tolak angin , nutrisari , tes anget , susu anget , chiki , serta tongkat bambu .
POS 2
Dari POS 2 ke POS 3 ini sungguh jalannya terjal sekali , ada namanya tanjakan cacing yang mashaAllah sedapnya , ini bukan tiap 5 menit berhenti lagi ceritanya , tapi tiap 5 langkah berhenti HAHAHAHAH
niiih penampakannya ..


                               

Saking kasiannya Mas Bahrun liat muka muka kita yang mulai lemas ini , akhirnya Mas Bahrun meminta kita istirahat 30 menit di POS 3 ini sekalian makan siang , ternyata Mas Bahrun sudah membawa nasi bungkus yang dibeli di basecamp tadi buat persiapan makan kita di atas . Setelah makan dan istirahat , kita melanjutkan pendakian ke POS 4 yaitu puncak gunung prau.
Dari POS 2 ke POS 3 menempuh waktu kurang lebih 60 menit .

Setelah perjalanan menanjak dan melelahkan sampailah kita di POS 4 , pos terakhir dimana tempat tersebut adalah puncak gunung prau , Alhamdulillaaaaah akhirnya sampai juga , nah disinilah kita akan mendirikan tenda untuk bermalam .
Total perjalanan dari basecamp ke POS terakhir kurang lebih 4 jam .
10 menit pertama duduk dulu istirahat dibawah pohon sambil nunggu Mas Bahrun dan Mas Yakup yang tiba tiba menghilang
20 menit pertama , kok anginnya nggak santai yaa
30 menit akhir , waah ini mah badai
Dan ternyata Mas Bahrun dan Mas Yakup sedang mendirikan tenda dibalik bukit , pantesan dari tadi ngilang .
Eh pas kita samperin 3 tenda sudah berdiri dengan kokohnya hanya didirikan 2 orang , sedang badai pula *luar biasa*
Kita 5 cewe tidur dalam satu tenda .


Masuk tenda - beres beres - tidur

Eh ternyata nggak bisa tidur , diawali ide ku yang suka hal - hal horror , kita ber 5 yang berbaring bak ikan asin ini akhirnya cerita horror . 
"Cerita Horror yuuuk , biar seru , siapa dulu yang mau cerita ?"
"äku banyak siiih " kata Fitri
"cuss monggoooo"

Jadi dari jam 5 - jam 8 malam kita cerita horror bergantian , dibuyarkan oleh panggilan Mas Bahrun yang menawari kopi dan pisang goreng , makin turah-lah lambe kita bercerita dikasih kopi sama pisang 😛😛 Setelah ngopi dan ngemil , para cowo tangguh nan pandai memasak itu , masak tempe goreng dan sayur kol untuk makan malam , kenyang makan , ngantuk , tidur . Jam 11 malam hujan deras disertai angin kencang mengobrak abrik tenda kita macam di film - film .
Kebangun karena kepala basah , matras basah rembes air hujan , kaos kaki basah , tenda cowo cowo patah dan copot sehingga harus dipasang ulang oleh Mas Bahrun dan Mas Yakup , flysheet pun terbang dan hilang entah kemana .
SE-DRAMA ITU

Dan kita pun nggak bisa tidur sampai pagi , fitri akhirnya bergeser ke sebelah saya untuk menghindari rembesan air hujan yang makin lama makin banyak .

30 Desember 2018 , jam 5 pagi Fitri bangun buka tenda dan yang terlihat hanyalah kabut putih dan hujan gerimis , nggak ada sunrise dan pemandangan indah pagi itu , tutup tenda lagi , tidur lagi .
Kita semua bangun jam 7 pagi untuk merapihkan barang bawaan kita yang semuanya basah kehujanan . Kita pun packing semua barang dalam kedaan basah .
Diluar masih saja badai tak kunjung reda , Mas Bahrun selaku tour leader pun mengambil keputusan
"reda nggak reda ini badai , pokok nya jam 10 kita harus turun , sekarang kita masak sarapan dulu"

Mas Bahrun dibantu Mas Yakup masak sarapan untuk kita semua , ada ayam goreng , tempe goreng dan telur dadar  semuanya dimasak dalam keadaan badai yang membuat api kompor gak beraturan dan kehujanan , akhirnya masak dilakukan di dalam tenda untuk melindungi api agar tetap hidup .



Selesai makan , kita lanjut bongkar tenda dan packing ulang barang bawaan dengan memakai jas hujan karena badai ini tak kunjung berlalu , mau tidak mau , suka tidak suka kita harus segera turun , karena khawatir jika semakin sore , badai akan semakin hebat .



Jam 10 , selesai bongkar tenda , packing , kemudian foto dan berdoa bersama untuk selanjutnya turun gunung , di jalur pendakian pun macet oleh para pendaki yang semuanya memutuskan untuk turun gunung pada siang itu juga , medan yang basah dan licin disertai angin kencang membuat kita harus ekstra hati - hati , kalau nggak hati - hati jadinya seperti saya yang kepleset sampai 3 x 😁😁



Dari Puncak hingga basecamp kita menempuh waktu kurang lebih 4 jam juga , karena tidak banyak istirahat dan makan .
Sampai di basecamp jam 2 siang , langsung tancap gas ke terminal wonosobo untuk mengejar Bus ke Jakarta yagn berangkat jm 5 sore , sampai di terminal mandi , makan mie ongklok dan pamitan dengan Mas Bahrun , Mas Yakup , Novi dan Fauzia .
Bus baru berjalan set 6 sore meninggalkan kota yang penuh kenangan itu , aseeeek

Tanggal 31 Desember 2018 , sampai di Terminal Kampung Rambutan jam 5 subuh , kami semua berpisah untuk pulang ke rumah masing - masing dan mempersiapkan menyambut tahun 2019

😃

Rincian Biaya :

- Daftar opentrip gn.prau = 560.000 *harga 2018* untuk selengkapnya bisa cek di instagram @theateradventure

- Transjakarta + gojek ke kampung rambutan = 19.500
- Jajan di terminal kampung rambutan = 20.000
- Toilet , charge handphone , mandi = 12.000
- Jajan mie ongklok = 15.000
- Jajan di basecamp = 10.000
- Jajan di jalur pendakian = 6.000
- Beli oleh - oleh = 50.000
- Mayasari Bhakti ke Rawa Buaya = 15.000
- Gojek Rawa Buaya ke rumah = 10.000

TOTAL = 717.500

Menurut saya ini relatif murah karena , makan 3 x selama pendakian , alat masak dan tenda sudah disediakan pihak opentrip nya .
Jadi mau kemana lagi next nya? 😀

CONVERSATION

1 komentar:

  1. Inilah cara menghemat untuk melakukan pendakian gunung !!!

    Klik Link disini->Share Cost atau Open Trip ?

    #tapaktilasadventure
    #tapaktilasadventurecianjur

    ReplyDelete

Back
to top