IJENAN ke IJEN 2D1N (2 Hari 1 Malam)

Akhirnya bisa tulis blog lagi setelah sekian lama ☺

Liburan akhir tahun 2017 ini niatnya main - main sekitaran kampung halaman saya saja , yaitu Probolinggo . Mungkin hanya ke bromo , gili ketapang dan sekitarnya saja .

H-7 sebelum edisi pulang kampung , saya search berita tentang Probolinggo dulu , pengen tau dan update aja gitu tentang kondisi Probolinggo saat ini , eh malah nemu berita " Salah seorang pendaki asal Probolinggo hilang ketika merayakan tahun baru di Gunung Ijen , Bayuwangi , Jawa Tmur  "
Nahloh , kenapa bisa? saya cari tahu , ada yang bilang ditinggal rombongan , disembunyikan makhluk halus , dll . Bukanya takut , saya malah penasaran seperti apa sih Gunung Ijen , kebetulan tidak terlalu jauh juga lokasinya dari Probolinggo . First Impression , Gillaa!! ini sih indah banget , ada blue fire nya juga yang hanya ada 2 di dunia .

Maka , pada saat itu juga saya mengganti destinasi liburan saya , yang awalnya sekitaran Probolinggo saja , menjadi ke Gunung Ijen . Setelah browsing dan cari informasi sebanyak mungkin tentang transportasi , akomodasi dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi gunung ijen , FIX SAYA BERANGKAT IJENAN SAJA *ijen artinya sendirian dalam bahasa jawa* .
FYI : Jika dari Kota Probolinggo untuk menuju Gunung Ijen lebih dekat berangkat dari Bondowoso .

Tanggal 24 Desember 2017 saya berangkat dari Jakarta , tanggal 25 pagi sudah sampai di Probolinggo , hari pertama mempersiapkan segala perlengkapan jaket , topi , masker ,dll .
Tanggal 26 Desember 2017 , jam 7 pagi saya menuju terminal Bayuangga Probolinggo untuk naik Bus pertama yang menuju Terminal Bondowoso , Bus tersedia di Jalur 5 untuk keberangkatan ke Banyuwangi , Situbondo dan Bondowoso .
Namun bus baru berangkat jam 9 pagi menuju Bondowoso

tiket bus Probolinggo-Bondowoso 20rb

Sampai di Terminal Bondowoso jam 11 Siang , kemudian saya bertanya pada penduduk sekitar untuk menuju Sempol naik apa?
" oh naik taksi mbak , yang itu (menunjuk satu mobil elf) , itu taksi terakhir ke Sempol "
" ok terima kasih Pak "
taxi Bondowoso

Ternyata di Bondowoso , mobil Elf itu disebut Taxi , jadi bukan taxi bluebird , express , dll ya teman -teman ☺. Bertanyalah saya pada si Bapak supir elf tersebut " ke sempol naik ini ya Pak? "
" iya mbak , ini taksi terkahir , tapi mau belanja dulu buat jualan di atas , nunggu sampai jm 12 ya "
" Oh , iya gapapa deh pak , saya ikut ya "
" iya , mau ke Ijen ya? sendirian aja? "
"iya pak udah biasa ehehe "
" tadi ada rombongan ke Ijen juga sebelum mbaknya , dia naik taksi yg jam 11 , itu enak langsung berangkat gak pake belanja dulu , kalau ini mau belanja dulu agak lama  "
" iya gapapa kok pak saya tunggu , nanti dari Sempol ke Ijen naik apa pak ? "
" ada ojek mbak , tapi kalau malam sudah jarang , mahal pula 75rb , ini teman saya nanti mau ke Ijen juga , nanti bareng dia aja , namanya Pak Sulis "
" waaah alhamdulillah makasih ya Pak , saya minta nomor HPnya kalau gitu "
Disitu saya merasa Allah itu di sekitar kita , mempertemukan saya dengan orang-orang baik dan ditolong selama perjalanan .


warung soto di Terminal Bondowoso

Setelah kenyang , naiklah saya ke Elf tersebut , normalnya dari Bondowoso ke Sempol hanya ditempuh 2 jam saja , namun karena setiap ada toko grosir si Bapak selalu berhenti untuk belanja , maka Bondowoso - Sempol saya tempuh selama 4 jam ! :'(
Elf penuh barang
Perjalanan menuju Sempol cukup terjal dan menanjak , namun jalannya sudah bagus dan beraspal , mirip seperti jalan ke Bromo dimana kanan - kiri jurang , jadi harus pelan dan hati - hati .
menuju Sempol


Hawa dingin mulai terasa , wah berarti ini sudah diatas gunung pikir saya , dan benar saja sekitar jam 4 saya sampai di Sempol .

 Setelah membayar ongkos Elf saya mencoba menghubungi Pak Sulis , namun provider seluler yang saya gunakan memang sulit sinyal ketika di Gunung . Mampirlah saya ke warung Ibu Yayuk untuk sekedar ngopi dan bercengkerama ,
" bu boleh numpang sms nggak? tadi saya janjian sama Pak Sulis mau ke atas ,tapi HP saya gak ada sinyal"
" oh iya mana nomernya mbak? saya telponkan saja "
- nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan -
" masih di hutan mungkin mbak , Pak Sulisnya "
" iya buk , saya tunggu sini aja gapapa ya "
" iya silahkan mbak "

Jam 5 sore Pak Sulis muncul dengan mobil pickupnya , "maaf ya mbak lama , tadi habis belanja"
" iya pak gak masalah "
" nanti saya kerumah dulu ya mbak , taruh belanjaan , baru nanti saya anter mbaknya ke atas "
" dari rumah bapak ke Ijen masih jauh? "
" engga kok hanya setengah jam "
Naiklah saya ke mobil pickup Pak Sulis , saya duduk di bak terbuka belakang karena di depan sudah diisi Pak Sulis dan Istrinya . Jam 6 sore sampai di rumah Pak Sulis , sekitar rumahnya dipenuhi kebun kol dan kopi , dalam benak saya aaah senangnya berkebun dan memetik hasilnya untuk dikonsumsi tanpa harus membeli .
" ini mbak diminum dulu biar anget , hasil kebun sendiri loh "
" arabika ya bu? serius enak bu hehhe "
" iya tanpa campuran mbak , jadi nggak bikin kembung , nanti saya bekalin ya di botol , buat minum nanti diatas "
" wah terima kasih banyak ya bu "
" berani banget mbak , gak takut diculik ?"
" takut sih ada bu ,  siapa sih yang gak takut kemana mana sendiri tapi harus dihadapi sih , Lillahita'ala aja bu"
" nanti dianter keatas sama suami saya ya , nanti dikenalin ke temennya yg punya warung di Ijen , jadi bisa menginap disana "
"hah? serius bu? sekali lagi makasih bu saya merepotkan terus daritadi"

Setengah 7 saya menuju pos pertama Gunung Ijen atau yang biasa disebut Paltuding , bersama pickup Pak Sulis saya menyusuri jalan yang gelap gulita dan sepi , hanya mobil Pak Sulis yang lewat satu - satunya saat itu .
Jam 7 malam saya sampai di warung Bu Imeymey , saya dititipkan disitu sudah seperti anaknya Pak Sulis hahaha , warungnya terletak di kanan jalan sebelum gapura bertuliskan " Welcome to  Taman Wisata Alam Kawah Ijen" namun saya lupa memfoto warung Bu Imeymey .
Berjalan - jalan di sekitar , ada yang menyewakan tenda , masker, jual makanan ringan dan jagung bakar , gak sepi - sepi banget kok disini .
Bagi yang mau sewa tenda dihargai Rp.100.000,-/tenda/malam

Nah diwarung Ibu Mey inilah saya numpang tidur , numpang ngecharge hp dan beli mie instan .
Jam 12 malam saya bangun dan melipat rapi sleeping bag saya , bersih-bersih , minum kopi , lalu antri di loket pendakian kawah ijen , loket baru dibuka jam 1 dini hari namun antrian sudah mengular sejak jam 12 . Ternyata banyak juga pendaki yang baru datang jam 1 untuk mendaki , rata-rata membawa mobil , jadi tanpa menginap hanya membayar parkir saja dan langsung pulang di pagi harinya .
Tanggal 27 Desember 2017 , jam 1 dini hari pendakian dimulai , jangan khawatir tidak tahu jalan dan kesepian karena rute pendakian jelas dan banyak sekali pendaki yang mendaki saat itu, jadi saya tinggal ngekor di belakang mereka , biar dikira salah satu dari rombongan mereka HAHAHAHA .
Oiya jangan khawatir juga buat kalian yang gampang encok dan tidak terbiasa mendaki , disini ada taxi gunung yang dihargai Rp.700.000,- /naik turun gunung .
taxi gunung

Sampai Pos Bunder jam 3 dini hari , saya mengobrol dengan mas - mas penjual masker , menceritakan niat saya untuk turun lewat banyuwangi dengan menumpang truk belerang di pagi harinya , namun kata masnya truk belerang baru akan turun sekitar jam 12 - 1 siang tergantung penuh atau tidaknya belerang yang dimuat , sedangkan saya harus mengejar waktu untuk sampai di Baluran siang hari , karena menurut informasi , baluran cukup lama untuk dieksplore . Nah , si mas nya nawarin ojek untuk sampai ke Licin , nanti dari licin naik angkot lagi ke Banyuwangi , namun saya tolak secara halus karena saya masih mencari opsi lain , selain ojek .
Pendakian yang seharusnya ditempuh selama 3 jam , saya menempuhnya selama 4 jam karena kebanyakan ngobrol dan istirahat *maklum jompo* .
Sampai kawah ijen jam 4 subuh , lumayan terjal untuk sampai ke kawah dan blue fire karena gelap , pasir dan batu-batuan yang cukup berbahaya , membutuhkan konsentrasi tinggi agar tidak terpeleset belum lagi asap belerang yang membuat sesak nafas jadi harus menyewa masker respirator .

Saat sampai di blue fire saya hanya bisa mengucap "Subhanallah" sampai juga saya dengan selamat melihat ciptaanMu yang indah ini .
blue fire
Menikmati sejenak blue fire , rintik - rintik hujan mulai turun , saya duduk untuk memasang jas hujan , bertemu mas - mas tentara , mengobrolah saya disitu mengeluarkan jurus SKSD dimanapun berada huwahahaha , asyiik dapat teman baru yang akhirnya saya mengekor di belakang dia , minta fotoin juga minta tungguin ketika capek berjalan , maaf ya mas-mas ganteng :')) .
                         terima kasih sudah menjadi teman perjalanan saya

Dibawah dekat kawah saya bertemu 2 bapak penambang belerang ,
" senter saya ndak terang mbak "
" saya bantu senterin ya pak  , sudah lama pak kerja nambang? "
" dari masih muda mbak "
" berapa ini beratnya pak? "
"kanan 100kg , kiri 70kg mbak"
"MasyaAllah kalau sudah biasa kuat ya pak , berapa harganya pak?"
"seribu per kilonya mbak?"
"hah? jadi segini cuma dapet 170ribu pak?"
penambang belerang

sedih saya saat itu , betapa kurang bersyukurnya saya saat ini , kerja enak , makan enak , tidur enak tapi masih suka mengeluh , saat si Bapak naik , kami bertiga pun ikut naik , sambil menunggu kedua teman saya shalat subuh , saya duduk di dekat taxi gunung , membayangkan betapa bahayanya hidup mereka terpapar asap belerang setiap hari .

Jam 7 pagi turun , jam 9 sampai di warung Bu Mey , beres - beres , berpamitan dan menuju Pos Candi Ngrimbi tempat dimana truk belerang mangkal , saya bertanya kepada bapak - bapak penambang disana , katanya truk baru akan berangkat jam 1 siang , waduh bisa sampai jam berapa saya di Baluran kalo jam segitu baru turun ?
Akhirnya saya diberi option yang menguntungkan , yaitu saya ditawari naik ojek mereka , namun langsung turun di Kalipuro , di Kalipuro bisa langsung naik bus yg ke Baluran , tidak usah oper angkot dan sebagainya lagi , jadi lebih hemat waktu . Ok deal bayar 50rb berangkaaaat !!

Sampai Kalipuro jam 11 siang , Alhamdulillah untuk kesekian kalinya bus yg ke Baluran langsung datang jadi tinggal naik tidak perlu menunggu lama .
Sampai Baluran jam 12 siang , daftar di loket ada 2 opsi untuk eksplore Baluran , yaitu sewa motor seharga Rp.100.000,- sepuasnya atau naik ojek yang disediakan seharga Rp.100.000,-/pp .

Saya pilih ojek aja lah , males nyetir juga dan bisa minta fotoin hehehe . Jarak dari loket pendaftaran ke Padang Savana 15km , bisa ditempuh 1 jam perjalanan naik motor .
Sampai di Padang Savana saya minta fotoin deh , cekrek cekrek upload !


 Karena musim hujan , jadi savana nya hijau , tidak gersang kecoklatan seperti di google - google . Setelah puas foto saya kembali lagi ke pintu keluar untuk pulang dan kembali ke kota tercinta , Probolinggo .
Halte bus di depan pintu keluar Baluran , jadi mudah untuk menyetop Bus antar kota , namun bus ke Probolinggo agak jarang dan harus menunggu 1 jam baru busnya datang .
Jam 3 naik bus , jam 7 sampai di Probolinggo .

Jadi next solo travelling enaknya kemana ?


Rincian Biaya :
1. Bus Probolinggo  - Bondowoso        = 20 rb
2. Makan soto di terminal Bondowoso = 12rb
3. Elf  Bdws - Sempol                           = 25rb
4. Pickup Pak Sulis                                = 50rb
5. Makan di warung Bu Mey                 = 30rb
6. HTM ijen                                           = 5rb
7. Beli ukiran belerang                           = 10rb
8. Toilet  (5 kali ke toilet)                      = 10rb
9. Sewa masker respirator                      = 25rb
10. Ojek ijen - kalipuro                          = 50rb
11. Bus kalipuro - baluran                      = 17.500
12. HTM baluran                                    = 10rb
13. Ojek baluran (pp)                              = 100rb
14. Bus baluran - probolinggo                = 32rb

Total : Rp.396.500,-

* saya sewa sleeping bag disini → Goblin Outdoor  082233113747 wa (edo) 
: 08124982541 (Bpk Junaedi) 
>Alamat : Jln. Yos Sudarso Gg.2 No.79 Pabean, Dringu (Gang Selatan Kampus UPM) 
@ Google Map - - >( Goblin Outdoor)


* bonus video *

CONVERSATION

6 komentar:

  1. hallo ka, aku mau nanya2 lebih nih soal tripnya kakak ke baluran ini, bisa minta kontak person atau emailnya kah?
    terimakasih

    ReplyDelete
  2. hai marlupy boleh email ya : nurviayosian@gmail.com

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. halo kak, keren banget berani solo traveling gitu. Kapan kapan saya boleh lah ya gabung :D Saya juga ada niatan explore banyuwangi tapi belum berani klo sendirian, krn harus nyetir dr tempat A ke B lumayan juga hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Riyaa ! Terima Kasih telah membaca :) waaah boleh banget biar ada temen sharing budget hehehe , naik angkutan umum aja kalo males nyetir sendiri :D

      Delete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Back
to top