Terletak di ketinggian kurang lebih 2000 mdpl , Dieng adalah dataran tinggi berpenghuni Tertinggi kedua setelah Tibet.
Kali ini saya tidak solo travelling karena ada irma teman kantor yang ingin juga menyaksikan festival budaya dan keindahan semesta secara bersamaan (alay , tapi benar adanya)
Dari Jakarta kami tiba di stasiun purwokerto jam 07.30 kemudian mencari angkot untuk menuju ke terminal purwokerto , saya naik angkot merah dimana saat itu penumpangnya adalah para peserta DCF 2016 juga karena memang sedang ada festival terminal purwokerto pun mendadak ramai . Dari terminal purwokerto saya naik minibus ke wonosobo turun di simpang dieng , disana sudah banyak minibus lanjutan arah dieng yang ngetem langsung saja kami naikkan tas carrier kami di atas bus itu untuk melanjutkan perjalanan lagi .
Perjalanan total Purwokerto - Dieng memakan waktu 4 jam kemudian kami diturunkan dimana ada tulisan besar "welcome to Dieng"
Dari pintu masuk kami langsung menuju ke penukaran tiket dimana sudah menunggu 2 teman kami yang kami kenal lewat media sosial karena memang saya berniat share camp dan cost ( tiket DCF sudah termasuk free pass telaga warna dan candi arjuna , lampion , glow stick , kaos , kain batik , tote bag ) , setelah menukar tiket DCF dan menukar tiket camping ground kami berempat langsung menuju camping ground yang telah disediakan lumayan jauh dari pintu masuk , kami segera merapihkan barang bawaan kemudian masak untuk makan siang , sebenarnya di sini banyak pedagang makanan dan harganya terjangkau namun kami ingin lebih seru makanya masak sendiri .
Malam ini saya dan irma memutuskan untuk bangun jam 3 malam karena ingin menyaksikan sunrise dari bukit scooter , padahal kami baru tidur jam 1 malam . Keluar tenda kami bertemu bapak penjaga pos dieng dan teman teman pers yang sedang menghangatkan diri di depan anglo , kami pun mengobrol banyak sampai tidak terasa sudah jam 4 , kami pun bergegas menuju bukit scooter untuk berburu sunrise .
Karena hari masih gelap dan kami hanya membawa 1 senter kami tidak melihat adanya papan penunjuk jalan yang harusnya belok kiri untuk menuju ke bukit scooter , namun kami berjalan luruuuuus saja . Setelah sadar bahwa jalan ini sangat sempit dan becek kami yakin ini bukan jalan yang tepat , akhirnya kami putar balik dan mengikuti jalan setapak yang lagi lagi untuk kedua kalinya kami salah jalur melewati sawah dan kebun sawi milik penduduk sekitar , kami akhirnya terduduk sekitar 10 menit disana karena memang jalan tersebut BUNTU ! iya buntu karena terlahang oleh terasering . Terbesit niat irma untuk menggunakan GPS yang sempat saya tertawakan kemudian saya berpikir ulang , karena ini sudah jam 5 dan matahari sudah sedikit muncul akhirnya saya mengiyakan ide irma tersebut (ini pengalaman saya pertama kali memakai GPS DI GUNUNG) dan beruntunglah kami sampai di Bukit Scooter masih kebagian sunrise .
Mau tanya itu untuk sewa camping groundnya bgmna ya kak? 350 untuk 1 tenda dgn ukuran vgmna dll bisa d jelaskan? Terimakasih
ReplyDeleteHai terima kasih sudah berkunjung :) yap 350rb untuk 1 tenda kapasitas maks 4 orang , jadi hemat banget 350rb dibagi 4 orang , 1 orang patungan 87.500 , itu fasilitasnya khusus tenda aja ya , untuk sleeping bag dan matras bawa sendiri
ReplyDelete350rb untuk selama event berlangsung atp dalam 1 hari?misal toilet/kmr mandi dll apa jauh ato skitar tenda ?bisa dgambarkan kira" kondisi taun kmrn bgmna kak?
ReplyDelete350rb selama event berlangsung dari hari pertama - terakhir, dekat kok toilet dan musholla , ada yang jual air hangat juga untuk mandi kalau gak kuat mandi dingin , tapi kurang tau harga nya berapa soalnya saya gak beli heheheh , oiya saya saranin bawa colokan yaaa , soalnya disana ada free charging area tapi colokan nya terbatas jadi lebih baik bawa colokan sendiri .
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete